Senin, 01 Juni 2015

Menguak Potensi Pelabuhan Garongkong, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan

By Heriyanto Rantelino   Posted at  01.03   Pelabuhan No comments

Aktivitas di Pelabuhan Garongkong (dok:Departemen Perhubungan Barru)
         
          Pelabuhan Garongkong adalah pelabuhan kedua yang saya kaji. Sebelumnya, saya ditugasi meneliti Pelabuhan Lampia yang terletak di daerah Malili, Luwu Timur tapi ditengah perjalanan, saya dialihkan di pelabuhan ini.  Saya berlapang dada menerimanya, mungkin nasib penelitianku akan lebih baik dan bermanfaat di  pelabuhan ini.
Pelabuhan Garongkong yang terletak di terletak di lingkungan Garongkong, Kelurahan Mangempang, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan berjarak ±100km  (ke arah Utara) dari Kota Makassar. Sedangkan dari Parepare berjarak sejauh ±55 km. Kondisi jalan darat yang menghubungkan Makassar dengan Garongkong serta Parepare dengan Garongkong cukup baik. Pelabuhan ini memiliki kelayakan untuk dikembangkan menjadi pelabuhan berstandar internasional. Selain itu, dalam mengantisipasi lonjakan arus bongkar/muat barang di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar di masa  mendatang, dipandang perlu merencanakan dan mengembangkan pelabuhan alternatif. Pelabuhan Garongkong merupakan salah satu pelabuhan di Propinsi Sulawesi Selatan yang menempati posisi strategis yaitu di Selat Makassar (jalur ALKI II) sehingga memungkinkan pelabuhan ini sangat berpeluang menjadi pintu gerbang masuk dan keluar barang-barang perdagangan dari dan ke wilayah Indonesia Timur.

Konsep pengembangan Kawasan Pelabuhan Garongkong guna melayani kegiatan pelabuhan ferry, pelabuhan kargo umum serta kawasan wisata pantai
1.    Di lokasi Garongkong ini akan dibangun pelabuhan ferry. Pelabuhan ini melayani penyeberangan dari Provinsi Sulawesi Selatan ke Provinsi Kalimantan Timur (Balikpapan), Kalimantan Selatan (Batu Licin), Jawa Timur (Pacitan, Lamongan) & (Bima) NTB
2.    Pelabuhan Kargo; kawasan Garongkong terletak dekat dengan pusat kota Barru (ibukota Kabupaten Barru), untuk itu, lokasi ini ideal untuk menjadi pintu masuk barang-barang konsumsi bagi masyarakat, dan pintu keluar barang-barang hasil industri skala kecil, seperti perkakas rumah tangga. Untuk mengakomodir kapal-kapal yang membawa kargo umum, akan direncanakan pengembangan gudang, lapangan penumpukan, container yard dan lain sebagainya. Fasilitas ini akan menempati areal darat pendukung pelabuhan laut.
3.    Pariwisata; pengembangan wisata pantai cukup potensial dengan adanya pelindung alami dari Pulau Panikiang. Di kawasan pantai Garongkong cukup potensial untuk pengembangan areal wisata pantai.


Analisis SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan) Pelabuhan Garongkong
          Berdasarkan survei yang saya lakukan, saya mulai mengidentifikasikan potensi dari pelabuhan ini. Penulis menggunakan  metode SWOT untuk menganalisisnya. Sekedar info, analisis SWOT adalah analisis kondisi internal (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi  eksternal (peluang dan tantangan) suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi. Analisis ini bisa dijadikan landasan dalam menentukan kelayakan pengembangan Pelabuhan ini
A.   Faktor Kekuatan.
 Adapun kekuatan yang dimiliki Pelabuhan Garongkong adalah sebagai berikut
          1. Pengembangan Pelabuhan Garongkong mendapat dukungan dari pemerintah yang tertuang dalam lima keputusan. Hal ini menunjukkan adanya sinergi peran pemerintah yang sangat besar dalam pengembangan dan pengelolaan pelabuhan.
2. Pelabuhan Garongkong memiliki kedalaman-15 m Lws dimana hal ini memenuhi standar sebagai pelabuhan internasional yang diisyaratkan memiliki kedalaman miniman -9 M Lws.
          3. Kawasan Garongkong terletak dekat dengan pusat kota Barru untuk itu, lokasi ini ideal untuk menjadi pintu masuk barang-barang konsumsi bagi masyarakat, dan pintu keluar barang-barang hasil industri skala kecil, seperti perkakas rumah tangga
          4. Potensi daerah hinterland yang luas dan cukup potensial. Hal ini dapat memberikan daya dorong yang kuat bagi terwujudnya Hub Port Internasional dan juga menjadi salah satu penyangga kawasan hinterland di Sulawesi Selatan.
5. Areal laut yang terlindungi dari laut lepas dengan adanya Pulau Panikiang sebagai pelindung alami dan kondisi air laut yang tenang dengan kedalaman 15 m. Dengan demikian kolam pelabuhan terjaga dari hantaman gelombang  besar yang membuat pelabuhan ini dapat beroperasi sepanjang  waktu
6. Areal darat di sekitar kawasan Garongkong yang masih kosong sehingga penataan ruang kawasannya akan lebih mudah untuk jangka pendek maupun sebagai lahan  cadangan untuk pengembangan selanjutnya. Kondisi tata ruang ini  mendukung operasional sebagai pelabuhan peti kemas kedepannya.
          7. Kawasan Garongkong terletak pada jalan Trans Sulawesi dan merupakan daerah lintas yang terletak antara Kota Makassar dan kota Pare-Pare. Kondisi wilayah Kabupaten Barru merupakan lintas daerah yang dilewati jalur jalan negara sebagai jalur ekonomi yang menghubungkan beberapa kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan
8. Pelabuhan Garongkong sebagai salah satu pintu gerbang utama ekspor-impor di Kawasan Timur Indonesia dan merupakan simpul utama konektivitas ekonomi nasional dengan internasional.
b. Faktor Kelemahan(Weakness)
          Kelemahan Pelabuhan Garongkong yaitu:
1.Potensi alam di daerah hinterland yang belum tergarap secara maksimal, sehingga mengakibatkan kinerja yang ditunjukkan belum menggembirakan.
2. Minimnya jumlah peralatan bongkar muat yang memadai untuk kapal kontainer di tiap terminal peti kemas, membuat aktifitas bongkar muat tidak efisien dan efektif karena tidak bisa dilakukan dengan cepat. Jumlah perlatan tidak mencukupi bila dibandingkan dengan jumlah kontainer yang terus meningkat dari tahun ke tahun
3. Fasilitas pendukung untuk operasional Pelabuhan Garongkong belum optimal sehingga diperlukan peralatan sebagai sarana untuk bongkar muat dari dan ke kapal dengan kebutuhan yang minimal agar kegiatan kepelabuhanan dapat berjalan.
4. Port Performance Indicator yang bersifat operasional pelayanan kapal yang masih belum efisien dan efektif. Bila hal ini terus terjadi maka dapat membuat berkurangnya kapal yang singgah di Pelabuhan Garongkong. Pelayanan kapal yang cepat efektif dan efisien dalam melakukan aktifitas bongkar muat dapat mengurangi biaya pengeluran bagi perusahaan pelayaran.
5. Faktor SDM yang belum berorientasi kepada kepuasan pelanggan hal ini dapat menjadi kelemahan bagi pihak pengelola Pelabuhan Garongkong. Salah satu ciri-ciri hub port internasional itu adalah memiliki manajemen yang bertaraf internasional yang memiliki orientasi kepada kepuasan pelanggan dalam melakukan aktifitas di pelabuhan.

c.Faktor Peluang (Opportunity)
1. Secara geografis pelabuhan Garongkong terletak di jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II sehingga memungkinkan  pelabuhan ini akan menjadi gerbang masuk dan keluar barang-barang perdagangan dari dan ke wilayah Indonesia timur.
2. Pelabuhan Garongkong juga akan  dijadikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seluas 500 Ha. Hal ini membawa dampak pada aktivitas perdagangan yang lebih meningkat intensitasnya dan pula dapat membangkitkan tergalinya potensi alam yang selama ini belum diolah secara maksimal.
3. Pelabuhan Garongkong dijadikan sebagai pelabuhan penyangga Pelabuhan Soekarno Hatta khususnya dalam hal distribusi peti kemas dan bongkar muat barang curah
4. Pelabuhan Garongkong  merupakan rencana infrastuktur pemerintah dalam mega proyek Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) sehingga dapat menarik investor dalam pengembangannya.
5. Pihak Semen Bosowa sedang mengembangkan  pelabuhan pengepakan Semen Bosowa di kawasan. Dengan adanya pelabuhan ini dapat mempercepat pembangunan di Kawasan Timur Indonesia, memperpendek jarak ekonomi antarwilayah di Indonesia dan  mengintegrasikan berbagai bidang lain untuk kelancaran pergerakan manusia, barang dan jasa.
6. Memiliki pangsa pasar yang potensial. Potensi Pelabuhan Garongkong yang bersifat hub port internasional memiliki pengaruh terhadap kondisi masyarakat dari semua daerah yang bisa mendistribusikan dengan mudah produk daerah dan hasil bumi produksi wilayah hinterland berupa hasil-hasil perikanan, pertanian, perkebunan, kehutanan dan hasil industri yang cukup potensial untuk perdagangan skala nasional dan internasional
7. Semakin berkurangnya kunjungan kapal dan bongkar muat di Pelabuhan Awerange, hal ini dapat menjadi peluang bagi Pelabuhan Garongkong untuk terus meningkatkan performa kinerjanya sehingga dapat mewujudkan Hub Port Internasional

d.Faktor Ancaman (Threat)
Jika dilihat dari data eksternal pelabuhan, ancaman terhadap Pelabuhan Garongkong yaitu adanya
1. Persaingan dengan pelabuhan identik yang terdekat semisal Pelabuhan di sekitar Kota Pare-Pare. Hal ini dapat menjadi ancaman bagi Pelabuhan Garongkong karena pada saat ini beberapa pelabuhan di Sulawesi juga tengah dalam tahap pengembangan.
2. Kepadatan penduduk dan aktivitas industri yang tinggi di sekitar Pelabuhan Garongkong. Hal ini merupakan suatu ancaman karena dapat menyebabkan tekanan bagi perairan di Pelabuhan Garongkong sehingga dapat menimbulkan pencemaran yang menimbulkan sedimentasi
3. Perkembangan teknologi yang terus maju namun tidak disertai dengan tingkat keahlian yang tinggi sehingga hal ini dapat menjadi suatu ancaman bagi pengembangan dan pengelolaan Pelabuhan Garongkong
4.Fasilitas yang  masih kurang yang sangat memungkinkan kapal-kapal kurang tertarik untuk berlabuh. Adanya ketertinggalan dalam hal infrastruktur dan suprastruktur juga kinerja operasional pelabuhan membuat main line operator (operator utama) dari operator kapal-kapal yang berukuran besar kurang berminat untuk melakukan aktivitas bongkar muat dan transshipment. Apabila hal ini terjadi maka aktivitas pelabuhan akan sangat berkurang dan membawa dampak terhadap perkembangan perekonomian yang menjadi lamban.
5. Keterlambatan pelayanan dan disertai dengan kongesti yang tinggi dapat menurunkan kunjungan kapal kontainer ke Pelabuhan Garongkong. Tentunya hal ini sangat merugikan perekonomian Indonesia

Semoga penelitian ini bisa dijadikan salah satu indikator penilaian bahwa Pelabuhan Garongkong layak dikembangkan menjadi pelabuhan berstandar internasional kedepannya.

Referensi
Arnita, Devi. Strategi Pelabuhan Tanjung Priok Sebagai Internasional Hub Port: Studi Banding Dengan Pelabuhan Singapura. 2014. Institut Pertanian Bogor.
Anonim, 2010. Laporan Akhir Studi Kelayakan Lintas Penyeberangan Garongkong Sulsel. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Barru.



About the Author

Nulla sagittis convallis arcu. Sed sed nunc. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.
View all posts by: BT9

0 komentar:

Back to top ↑
Connect with Us

    Pengikut

    Diberdayakan oleh Blogger.
© 2013 Celoteh Anak Toraja. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.