Ada banyak pendapat yang bermunculan ketika seseorang mengutarakan masalah pribadinya di media sosial. Ada yg mengganggap bahwa tidaklah bijak jika semua uneg2 pribadi dimuntahkan di dunia maya. Saya pun melakukan analisis kecil-kecilan mengenai alasan dibalik seseorang mengutarakan masalahnya di media sosial dengan penuh amarah
1.Ingin dikasihani dan mengundang simpati
2. Dari pengalamannya, ia
Ingin memberikan inspirasi ke rekan medsosnya agar berhati-hati dalam menjalani kehidupan dan membuktikan bahwa kadang hidup diatas dan dibawa seperti roda berputar. Kadang apa yang hendak dicapai justru mendapat halangan dari orang dekat. Musuh yang paling dekat adalah teman sendiri.2. Dari pengalamannya, ia
3 Ingin meredakan stress. Ada orang tertentu yang amarahnya bisa mereda jika dia cuap-cuap di media sosial.
4. Orang tersebut ingin mendapat tanggapan dan saran dari teman medsosnya mengenai langkah yang harus dia tempuh dalam menghadapi masalah tersebut
Terkadang si penulis status menulis dengan maksud lain tapi sang pembaca status justru melihatnya dari sudut pandang lain. Bagi sang penulis status tak boleh marah jika ditanggapi lain oleh teman-teman facebooknya karena orang punya tingkap pendidikan beda yang tentunya iisi kepalanya beda. Perlu juga memperhatikan kosakata dan tak boleh meluapkan emosi secara meluap-luap karena bukannya kasian justru orang akan takut dan menjudge bahwa Anda adalah seorang arogan, keras kepala dan mengarah untuk bertindak vandalis.
Bagi pembaca, perlu kejelian dan menempatkan posisi pada si penulis status. Andaikan kita punya masalah seperti itu apakah kita juga melakukan hal serupa. Menyikapi secara bijak dan perlu kejelian dalam menganalisis makna dari statusnya
Yah, kalau gak suka dengan status orang tersebut, kan gampang saja. Delcont saja. Gitu aja kok repot.
0 komentar: