Merantau ke daerah Makassar membuat jaringan pertemanan saya semakin luas. Teman-teman saya berasal dari berbagai daerah dan suku mulai dari Suku Batak, Suku Bugis, Suku Mandar dan masih banyak lagi. Kali ini saya ingin mengulas beberapa prinsip hidup teman-teman mahasiswa dari Suku Bugis yang dikenal dengan karakter ketegasan dan kerja kerasnya. Dari sekian banyak karakter mereka, saya memilih 4 karakter yang saya paling kagumi diantaranya:
1. Menjaga diri
Ada 3 hal yang mereka jaga dalam kehidupan ini yaitu:
a.Menjaga ujung lidah yang berarti menggunakan kata-kata yang menyenangkan lawan bicara dan menghindari kata-kata yang bisa menyinggung perasaan orang lain.
b.Menjaga ujung kemaluan yang berarti bisa mengontrol hawa nafsu
c. Menjaga ujung badik yang berarti mengendalikan diri dari tindakan amarah berlebih. Bagi mereka, harga diri adalah sesuatu yang dijunjung tinggi. Jangan pernah menginjak-injak harga diri mereka jika ingin terhindar dari kekerasan
2. Pribadi Yang Mandiri
Kepribadian mereka yang mandiri, mampu berdiri di atas kaki sendiri, memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi, dan mampu menjadi “one man show” dalam berbagai aktivitas
3. Penasihat Yang Baik Dan Kritis
Mereka termasuk orang-orang yang nyaman diajak tukar pikiran, mampu menjadi penasihat yang baik dan kritis. memberikan wejangan yang bermanfaat dan memberikan solusi mengenai langkah-langkah yang ditempuh dalam menghadapi suatu masalah.
4. Sosok Yang Tangguh
Jika mereka sudah merencanakan sesuatu dengan baik, pantang bagi mereka untuk tidak mengeksekusinya. Tak ada kata menyerah dalam kamus mereka selagi masih ada kesempatan.
1.
Para mahasiswa perantau Suku Bugis ini punya peranan penting dalam kehidupan penulis yang berasal dari Suku Toraja. Awalnya saya adalah pribadi yang tergolong kurang percaya diri, tak yakin dengan kemampuan diri sendiri tapi berkat bergaul dengan mereka, saya sedikit demi sedikit jadi tertular karakternya. Terima kasih buat teman-teman saya dari Suku Bugis terutama Ashadi, Hadi, Jumrang, Agus Salim dan masih banyak lagi yang tak bisa saya sebutkan satu persatu
0 komentar: